SAWAHLUNTO – WISATA SEJARAH SAWAHLUNTO – SUMATERA BARAT -Dari manakah gerangan asal kata itu ? menurut cerita orang – orang tua, SAWAHLUNTO terdiri dari dua kata, sawah dan lunto. Artinya sawah yang di airi oleh batang Lunto”. Konon ceritanya, para pemungkim pertama meneruka wilayah datar yang sempit menjadi sawah. Sawahlunto hanyalah sebuah kampung kecil, dikelilingi hutan belantara, bukit – bukit yang saling sambung menyambung dengan dataran rendah yangk sempit. SAWAHLUNTO adalah Kota, di sumatrea barat yang memiliki latar belakang yang berkaitan dengan Kolonial Belanda. Penulis akan mengupas sejarah Sawahlunto secara ringkas, langsung saja pada topik sejarahnya. Awalnya Sawahlunto di angap sebagai tempat yang tidak di istimewakan Kolonial Belanda, akan tetapi pada tahun 1901Van Kool adalah Mentri Koloni Belanda sengaja datang ke Sawahlunto. Timbul pertanyaan apa sebab Mentri kolonial Belanda datang ke kampung kecil di hutan belantara tersebut ? Emas Hitam!!! Emas Hitam, emas hitam, Ya, Emas hita atau Batubara yang ada di perut bumi Sawahlunto membuat para petinggi rela datang. Naik kapal berbulan – bulan dan mengarungi laut lepas, kadang di terjang badai demi batubara, Ya batubara yang bisa di sulap lembaran – lembaran gulden. Batubara dan orang rantai adalah dua kata yang membuat para petinggi Belanda sibuk untuk mengais keuntungan dengan mengunakan sistem perbudakan. Siapakah orang rantai ? apa hubunganya dengan koloni Belanda dengan Emas Hitam. Orang rantai atau urang rantai dalam bahasa minang Kettingganger dalam bahasa Belanda. Lalu siapakah mereka ? mereka adalah orang – orang yang menjadi tahanan politik Belanda, kriminal, penjahat kelas kakap dan orang – orang yang melawan kolonial karena tidak mau negerinya di rampas Belanda. Mereka juga orang – orang yang tidak mau menjadi “kacung Belanda” namun pada akhirnya mereka di penjara dan mereka berasal dari penjara ke penjara di kirim dari pulau Jawa, Kalimantan ke pulau Sumatera khususnya Sawahlunto untuk di perkerjakan mengarap Emas hitam atau batubara.Itu hanya sebagian dari sejarah yang di singgung akan tetapi ingin tahu sejarah sebenarnya ayo datang ke Sawahlunto kenali tempat dan sejarahnya karena di sana banyak bagunan, dan bekas peninggalan Kolonial Belanda di sana, banyak peninggalan yang menjadi bukti dan sekarang Sawahlunto menjadi tempat wisata yang memiliki nilai sejarah yang berharga dunia. Apa yang Anda bayangkan saat berada di Sumatera Barat, suasana alam hijau nan asri, budaya Minang yang menakjubkan, atau masakan padang yang mengundang selera? Pernahkah Anda membayangkan sebuah kota tua yang masih terpelihara dengan baik dan dapat menjadi wisata yang berkesan? Sawahlunto, inilah kota yang menawarkan kepada Anda sisi historis warisan kolonial Belanda yang masih berdiri.
Apabila anda melakukan pergerakan wisata di Sawahluntom Sumatera Barat, anda tidak perlu khawatir karena anda akan menikmati berbagai fasilitas di sana.
PERGERAKAN WISATA ANDA AKAN SEMANGKIN NYAMAN DENGAN BERBAGAI TEMPAT PENUNJANG SARANA WISATA ANDA
Akomodasi
Ketika berkunjung ke Kota Sawahlunto Anda tidak perlu khawatir dengan akomodasi. Sawahlunto memiliki berbagai pilihan akomodasi dengan fasilitas yang layak dan nyaman untuk menjadikan kunjungan Anda terasa lengkap.
Berbelanja
Tempat wisata kerajinan tenun di Silungkang, Sawahlunto, adalah tempat Anda melihat melihat cara menenun atau membeli berbagai hasil kerajinan tenun songket Silungkang yang bermutu tinggi. Temukan juga beragam bahan motif, corak, dan warna untuk bahan pakaian dan sarung.
Berkeliling
Perjalanan wisata Sawahlunto-Muarokalaban melewati terowongan sepanjang hampir 1 km dapat dilakukan dengan kereta wisata. Anda juga dapat berkeliling kota lama di sini selain berjalan kaki juga tersedia mobil wisata yang siap membawa Anda berkeliling kota lama Sawahlunto.
Transportasi
Jarak Padang ke Sawahlunto sekitar 90 km dapat ditempuh dengan bus atau kendaraan pribadi sekitar 2,5 jam. Dapat pula diakses dengan kereta api yang beroperasi pada hari Minggu saja dari Stasiun Padang Panjang pukul 08.00. Sedangkan dari Padang ke Padang Panjang perlu memakan waktu sekitar 1,5 jam mengingat kecepatan kereta api ini hanya 40 km per jam sehingga perjalanan dari Padang Panjang ke Sawahlunto sekitar 3 jam. Jalur kereta api menuju Sawahlunto melewati Lembah Anai dan Danau Singkarak
Kuliner
Dendeng batokok merupakan makanan khas Sawahlunto. Makanan ini terbuat dari daging sapi atau kerbau dengan rasanya tidak seperti dendeng pada umumnya.Kerupuk Kubang produksi asli daerah Kubang di Sawahlunto sudah sejak lama terkenal. Di kota tambang Sawahlunto Anda dapat menemukan tempe berupa kerupuk yang disebut dengan kerupuk tempe. Kerupuk Kubang maupun Kerupuk Tempe ini tentu dapat menjadi pilihan oleh-oleh dari Sawahlunto.Sepanjang Jalan Muaro Kalaban dan Silungkang sejak sore hingga malamnya dapat Anda nikmati sajian sop dan soto khas Sawahlunto.
Kegiatan
Beragam kegiatan bisa Anda lakukan saat berkunjung ke Sawahlunto. Jelas ini adalah surga bagi Anda penikmat bagunan tua dan cerita sejarah. Kota ini pasti akan menarik perhatian Anda dan meninggalkan kesan yang mendalam.
Lubang Mbah Soero, berlokasi di Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar. Terowongan tambang ini dibuat tahun 1898 oleh buruh paksa (orang rantai) yang dikirim dari berbagai daerah di Hindia Belanda termasuk dari Batavia (Jakarta). Dinamakan orang rantai karena saat bekerja kaki mereka dirantai. Di dalam terwongan dibuat sebuah pipa besar berisi oksigen agar pengunjung tidak sesak napas ketika melintas di terowongan. Lebar Lubang Tambang Mbah Soero sekitar 2 meter dengan ketinggian 2 meter dan panjang sekitar 1 km. Di dalam terowongan ini ternyata masih dapat Anda temukan batubara yang menempel di dinding terowongan. Ketika berada di terowongan ini Anda sebenarnya sedang berada di bawah jalan raya Sawahlunto dimana di kiri kanannya dipadati rumah penduduk.
Museum Goedang Ransoem, merupakan bekas dapur umum yang dibangun pada 1918. Dahulu dapur ini digunakan untuk memproduksi makanan bagi ribuan pekerja tambang saat itu. Di museum ini dapat Anda lihat dua buah gudang besar dan steam generator (tungku pembakaran) untuk memasak 3900 kg beras setiap harinya dan beberapa replika peralatan masak seperti tungku pembakaran, periuk (ketel), lansang, dandang sabet, sekop, gergaji lobang, songket, foto, dan beragam keramik. Ada juga sebuah tungku penghasil uap air bertekanan tinggi yang digunakan untuk mematangkan masakan. Dahulu di sinilah wanita dan anak-anak berkeliran bahu membahu memasak. Sementara anak-anak Belanda bersama orang tua mereka bersantai menyaksikan pertunjukan di Gedung Societet yang kini berganti nama menjadi Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto.
Museum Kereta Api Sawahlunto, di museum ini ada berbagai koleksi peralatan kereta api, beberapa rangkaian gerbong kereta dari zaman yang berbeda, dan miniatur lokomotif uap. Ratusan peralatan yang pernah digunakan dalam pengoperasian kereta api dimasa lalu dipajang sebagai bukti sejarah Stasiun Kereta Api Sawahlunto di masa lalu. Museum ini diresmikan pada 17 Desember 2005 diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu, M. Yusuf Kalla.
Pada masa kejayaannya, pembangunan jalur kereta api dari Padang menuju Sawahlunto dimulai pada 6 Juli 1889, bertujuan memperlancar transportasi angkutan batubara dari Sawahlunto ke Pelabuhan Emmahaven (Teluk Bayur), Padang. Sejak tanggal 21 Februari 2009 Loko Uap seri E 1060 buatan Jerman tahun 1965 dari Ambarawa, resmi beroperasi di Sawahlunto. Ada juga jadwal kereta api diesel yang beroperasi secara reguler membawa penumpang setiap hari Minggu dari Padang Panjang-Solok-Sawahlunto.
Masjid Agung Nurul Islam, lokasinya berjarak sekitar 150 meter dari Museum Kereta Api. Masjid ini di bangun tahun 1955 di tempat pembangkit listrik pertama di Sawahlunto. Di bawah masjid ini terdapat lubang perlindungan yang pernah dipakai untuk tempat merakit senjata, granat tangan dan mortir. Menara mesjid setinggi 80 meter adalah bekas cerobong asap pembangkit listrik tenaga uap. Water Boom Muaro Kalaban.
Danau Kandi, di tempat ini menyediakan berbagai wisata air seperti sepeda air, banana boat, rubber boat, dan speedboat. Ada juga arena pacuan kuda, road race, motor cross, serta Taman Satwa Kandi dengan koleksi binatang seperti bido, burung hantu, gajah tunggang, kanguru, kura-kura, monyet, musang, rusa jawa, ular dan unta.
0 Response to "WISATA SEJARAH SAWAHLUNTO"
Posting Komentar