Berlokasi di daerah Kesawan, terdapat sebuah rumah indah peninggalan seorang jutawan yang hijrah dari negeri Cina. Sekilas tidak tampak kalau rumah ini merupakan salah satu objek wisata di kota Medan. Konon ini adalah rumah bergaya Cina pertama di kota Medan. Saya sendiri sebelum lewat jalan Kesawan tidak tahu siapa sihTjong A Fie, baru tahu setelah masuk ke dalam. Sosok Tjong A Fie bisa di google sendiri ya teman-teman, atau baca lewat link ini.
Menemukan rumah ini cukup mudah, cukup perhatikan rumah dengan gerbang kecil di kanan jalan Kesawan yang merupakan jalur kendaraan satu arah. Di depannya juga terdapat plang bertuliskan Tjong A Fie. Begitu masuk gerbang, kita disambut taman kecil berbentuk lingkaran dan bangunan dua tingkat yang sangat kentara arsitektur Cina. Untuk masuk ke dalam dikenakan biaya Rp 35.000 per orang, cukup mahal buat kami yang tidak paham arsitektur. Akhirnya hanya saya yang masuk ke dalam rumah dengan pertimbangan Emil pasti nangis di dalam karena rumahnya cukup gelap remang-remang, mirip sekali dengan suasana rumah di film-film vampir Cina jaman dulu.
Begitu masuk pintu utama, terdapat ruang tamu yang luas lengkap dengan dua set sofa beserta meja dan sebuah piano. Selanjutnya, ruangan terbagi antara sayap kanan dan kiri, salah satunya adalah kamar tidur utama yang ditempati oleh Tjong A Fie sendiri pada waktu itu.
Lebih jauh lagi ke dalam, terdapat area terbuka dengan tangga menuju lantai dua di sayap kanan dan kiri juga area besar yang merupakan tempat sembahyang setelah area terbuka ini. Kita bisa menemukan ruang makan di belakang tempat sembahyang yang merupakan ruangan paling ujung di dalam gedung ini. Lantai dua kurang lebih sama seperti lantai dasar hanya saja terdapat satu ruangan yang dialihfungsikan menjadi galeri foto dan informasi mengenai sosok Tjong A Fie. Ruangan-ruangan di bangunan utama ini sepertinya didesain simetris.
Area Tjong A Fie Mansion ini sangat luas karena tidak hanya terdiri dari satu gedung. Di belakang, dan samping gedung rumah utama masih ada pavilion-pavilion yang ditempati oleh penjaga rumah. Ada juga satu beranda di pavilion yang temboknya bertuliskan wasiat Tjong A Fie. Konon Tjong A Fie sangat kaya raya dan hampir memiliki tanah satu kota Medan, tetapi karena kedermawanannya tanah dihibahkan ke pemerintah dan orang sekitar. Katanya, dengar-dengar sih Istana Maimun pun tanahnya dan pembangunannya dibantu oleh Tjong A Fie. Entah benar atau tidak yak arena saya belum riset. Hehe.
Arsitek, Desainer, dan profesi-profesi lain serta pemilik hobi yang berhubungan dengan rumah, wajib datang ke Tjong A Fie karena rumahnya indah dan detail. Banyak yang bisa dipelajari mengenai arsitektur di rumah ini. Hanya saja terkesan menyeramkan buat saya. Saat saya berkeliling suasananya sepi, ada rombongan tur dari Cina yang sudah jauh lebih dulu masuk sebelum saya jadi tidak bertemu. Sempat juga saat mau masuk satu ruangan, ada suara “krrk krrk krrk” seperti lantai berderit tapi tidak ada orang sama sekali. Ruangannya pun agak gelap. Saya jadi deg-degan membayangkan satu vampir muncul di hadapan saya. Eh taunya itu bunyi kipas angin yang nyangkut pintu jadi tidak bisa putar kanan kiri. Hehehe.
0 Response to "Tjong A Fie Mansion: Peninggalan Jutawan nan Dermawan"
Posting Komentar