Kebetulan kesempatan Emil bepergian baru ada ketika Emil sudah mengenal MPASI. Mau tidak mau harus persiapan ekstra demi bekalnya selama perjalanan. Waktu umur 6,5 bulan Emil masih perkenalan makan jadi baru makan buah 2x sehari sekitar jam 10.00 dan 16.00. Bekal yang dibawa untuk perjalanan 2 hari 1 malam adalah pisang dan jus/pureemelon. Enaknya masih perkenalan MPASI yaitu makanannya cenderung mudah, seandainya tidak bawa pisang pun masih bisa beli di supermarket kota tujuan. Untuk jus melon/puree, saya bekukan dan dibawa dengan cooler bag yang sudah diisi ice gel untuk menjaga jus tetap beku sampai tiba di hotel.
Umur 9,5 bulan, Emil sudah makan nasi dan sup. Maka dalam perjalanan perlu membawa slow cookerdan frozen vegetables. Nasi bisa beli di restoran atau comot dari piring saya dan Beni. Sementara sup nya harus dimasak dulu dalam slow cooker. Saya menyiapkan bahan-bahan untuk sup kemudian masukkan ke dalam kantong (misal ziplock atau seperti saya pakai kantong ASIP), bekukan, dan frozen vegetablesini pun siap diajak pergi. Sesampainya di hotel, keluarkan frozen vegetables, lalu cemplung ke dalam slow cooker dan let the magic do the rest. Biasanya di hotel tersedia kulkas kecil dengan freezer di pojokannya, ini bisa dijadikan tempat penyimpanan MPASI. Kalaupun tidak ada, bisa minta tolong titip di freezer dapur hotel. Jika mendapat breakfast di hotel, buah-buahan, roti, dan bubur yang tersedia juga bisa jadi pilihan untuk menu sarapan Emil.
Dalam perjalanan Bandung-Jakarta, saya pernah membuang 75% bekal MPASI karena terlalu lama di jalan (kami ada urusan dulu jadi total perjalanan sampai hotel 10 jam) dan frozen food pun mencair. Idealnya, jika sudah cair maka harus langsung dikonsumsi maksimal dalam 24 jam dan tidak boleh dibekukan lagi. Jadi, dalam jangka waktu 3 hari, Emil makan apa saja yang bisa dimakan. Kalau sarapan makan roti dan buah yang disediakan di buffetrestoran, lalu masukkan nasi/bubur beserta telur rebus dan ayam suwir ke dalam kotak makan untuk makan siang. Kadang ikut makan menu makan siang saya atau Beni, tergantung mana yang Emil mau. Teori MPASI homemade akhirnya lewaaaat..
Kalau disimpulkan, kira-kira begini nih MPASI traveling ala Emil.
- Siapkan puree buah atau sayur dalam bentuk frozen food, packing dalam cooler bag/box dengan ice gel yang cukup.
- Jika kehabisan stok MPASI, pergilah ke supermarket terdekat untuk membeli buah-buahan yang mudah dihaluskan dengan garpu/sendok, misalnya pisang, alpukat, papaya, dan lainnya.
- Untuk bayi yang sudah lebih tinggi tingkatan teksturnya, bisa memanfaatkan buffet sarapan di hotel. Contoh menu yang bisa dimakan bayi:
1. Biasanya tersedia bubur nasi plain, dan topping yang terpisah. Tinggal dikreasikan sesuai selera.
2. Telur rebus/omelet yang bisa dipesan lewat juru masak sesuai request. Bisa minta omelet kuning telurnya saja, bilang untuk bayi.
3. Roti tawar oles butter dan taburan keju parut.
4. Buah dan yoghurt. Jangan segan minta tolong diblender kalau perlu, petugas hotel pasti siap membantu.
- Titip kukus sayuran di dapur hotel juga bisa dilakukan, lebih mudah minta tolong saat waktu sarapan.
- Jika membawa slow cooker dan frozen vegetables,tinggal eksekusi di kamar hotel. Cemplung tengah malam/dini hari dan tinggal tidur saja. Bangun-bangun sudah matang.
- Ikut makan makanan mama papa, misalnya mashed potato, nasi, telur, dan lainnya asal tidak pedas atau bumbunya terlalu kuat.
- Pilihan terakhir, beli MPASI instan di supermarket. Saat ini banyak dijual puree dalam toples kecil khusus sekali makan, atau bubur bubuk yang harus diseduh dahulu. Walaupun tau kalau Emil beli ini ujungnya dibuang, tapi kalau sudah kepepet ya dibeli juga dan dipaksa makan.
- Biskuit bayi, senjata andalan kalau Emil benar-benar menolak semua jenis makanan sampai nangis-nangis. Terpaksa seharian makan biskuit bayi saja. Buat saya, lebih baik makan biskuit daripada tidak makan sama sekali.
Untuk urusan MPASI memang Emil bukan percontohan yang baik, please don’t judge. Hehehe. Peace!
0 Response to "MPASI Traveling ala Emil"
Posting Komentar