Ayo Kita Terbang, Nak!

Topik bahasan traveling kali ini seputar terbang bersama bayi. Kenapa terbang? Bukan karena banyak tiket pesawat promo lho ya, tapi karena ini adalah moda transportasi pertama Emil untuk perjalanan jarak jauh. Hehehe.

Ceritanya Beni bekerja di Balikpapan, tentu saya dan Emil harus ikut dong karena ga sanggup untuk menjalani LDR lagi. Hahaha.Menurut regulasi beberapa maskapai penerbangan, batas minimum bayi yang boleh dibawa terbang adalah 7 hari setelah dilahirkan dengan catatan medis dari dokter. Namun idealnya berusia 2-3 bulan. Setelah Beni bolak balik mengajukan jadwal off untuk menjemput kami, akhirnya perjalanan pertama Emil baru bisa dilakukan pada usia 3 bulan.

Kita pasti sering punya pengalaman mendengar bayi menangis saat di dalam pesawat. Seketika penumpang lain akan menoleh pada si bayi. Ini nih yang membuat para ibu (termasuk saya) agak panik, takut bayi menangis. Kalau Emil menangis di pesawat bisa gawat karena suara tangisnya kencang sekalee. Untungnya sehari sebelum keberangkatan, dokter spesialis anaknya Emil sudah memberi secuil tips naik pesawat bersama bayi.

RULE #1 Jangan Biarkan Bayi Tidur Sebelum Naik Pesawat
Tujuannya biar begitu naik langsung lep tidur. Prakteknya: SULIT! Awalnya Emil masih senang diajak bercanda dan bermain. Tapi setelah satu jam, Emil mulai mengantuk dan minta menyusu. Kalau diturutin pasti langsung tidur, jadi saya tahan supaya Emil lupa dengan menggendongnya kesana kemari. Kondisinya makin parah karena pesawat delay. Emil pun menangis hebat di boarding room. Banyak yang memandang dengan wajah, “tega banget sih anaknya dibiarin nangis” Tapi saya balas dengan pandangan, “emangnya mbak/mas mau diberisikin di dalam pesawat?!”

RULE #2 Susui Bayi saat Take Off dan Landing
Menyusui bayi dapat membantu bayi supaya telinga tidak berdengung akibat perbedaan tekanan udara saat take off dan landing. Setelah menerapkan RULE #1, Emil capek, disusui lalu ketiduran. Daaan.. tidur terus selama cruising dan Alhamdulillah perjalanan pun tenang dan lancar.

RULE #3 Buat Bayi Senang Selama di Pesawat
Berhubung Emil masih 3 bulan, dia senangnya tidur. Hihihi. Beda lagi ya kalau bawa bayi yang sudah bisa geratakan, berdiri, bahkan berjalan. Maka mainan, buku bergambar, dan snack adalah hal-hal yang wajib dibawa juga untuk menghibur si kecil selama di perjalanan (note to myself!). Sesekali ajaklah bayi berjalan di lorong kabin supaya tidak bosan, tentunya saat tanda kenakan sabuk pengaman dipadamkan ya!

Hal lain yang perlu mendapat perhatian saat naik pesawat (dan bepergian pada umumnya) adalah kondisi bayi kita. Pastikan bayi dalam keadaan sehat. Ini nomor satu! Lalu pakaikan baju yang nyaman dan cukup hangat. Terakhir, bawalah perlengkapan bayi secukupnya seperti diaper, tisu basah, set pakaian ganti, dan lainnya sesuai kebutuhan.

Emil digendong Pak Pilot setelah mendarat di Balikpapan
Penerbangan pertama Emil dari Bandung ke Balikpapan diantar oleh maskapai Garuda Indonesia rute BDO-SUB-BPN. Lama perjalanannya 1 jam untuk rute BDO-SUB dan 1 jam 15 menit untuk rute SUB-BPN ditambah waktu transit di SUB selama 1 jam. Harga tiket untuk Emil hanya 10% dari harga tiket saya. Sebenarnya banyak rute alternatif dari Bandung menuju Balikpapan, hanya saja yang menurut kami paling nyaman dan cepat ya rute ini, ga lama-lama di dalam pesawat dan bisa jajan refreshingpas transit. Ciao!

0 Response to "Ayo Kita Terbang, Nak!"

Posting Komentar

Postingan Populer